Pada simposium kebijakan ekonomi tahunan di Jackson Hole, Ketua The Federal Reserve (FED) Powell menyampaikan pidato penting terakhirnya selama masa jabatannya, memicu Fluktuasi yang tajam di pasar keuangan.
Powell membuka dengan menyatakan, 'Berdasarkan situasi ekonomi saat ini dan risiko yang terus berubah, kami mungkin perlu menyesuaikan posisi kebijakan.' Pernyataan ini secara luas diinterpretasikan sebagai sinyal kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September, mirip dengan posisi yang diumumkan pada pertemuan tahun lalu yang menyatakan 'waktu untuk menyesuaikan kebijakan telah tiba.'
Pasar bereaksi kuat terhadapnya: Harga emas dengan cepat naik lebih dari 30 dolar, indeks dolar turun 0,5%, dan ketiga indeks saham utama AS semuanya naik lebih dari 1%. Para trader sudah sepenuhnya memperkirakan bahwa The Federal Reserve (FED) akan menurunkan suku bunga dua kali sebelum akhir tahun.
Dalam pidato selama 23 menit, Powell juga menyebutkan beberapa poin kunci:
1. Dia pertama kali mengakui bahwa dampak tarif terhadap inflasi mungkin bersifat sementara, menyebutnya sebagai kenaikan 'sekali saja' pada tingkat harga.
2. Powell menunjukkan bahwa risiko inflasi jangka pendek cenderung naik, sementara risiko ketenagakerjaan cenderung turun, yang memberikan tantangan bagi pengambilan keputusan. Ia menekankan perlunya mencari keseimbangan antara misi ganda, mengisyaratkan bahwa The Federal Reserve (FED) mungkin tidak akan mengambil kebijakan pelonggaran yang agresif.
3. Pernyataan 'Mari kita bertindak hati-hati' tampaknya mengecualikan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin secara sekali jalan.
4. Powell menegaskan bahwa kebijakan moneter tidak memiliki jalur yang sudah ditetapkan, dan keputusan akan dibuat berdasarkan data ekonomi dan penilaian prospek.
Pidato kali ini tidak hanya menandai pidato terakhir Powell sebagai Ketua The Federal Reserve (FED) di Jackson Hole, tetapi juga memberikan petunjuk penting tentang arah kebijakan moneter Amerika Serikat di masa depan. Pasar keuangan merespon dengan kuat, menunjukkan sensitivitas tinggi investor terhadap potensi perubahan kebijakan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
GateUser-c802f0e8
· 9jam yang lalu
Emas akan To da moon lagi
Lihat AsliBalas0
NewPumpamentals
· 08-22 16:52
Emas akan To da moon
Lihat AsliBalas0
ZenMiner
· 08-22 16:52
Jangan terburu-buru untuk buy the dip ya
Lihat AsliBalas0
OnchainDetective
· 08-22 16:45
Orang yang cerdas pasti bisa melihatnya, ikuti data, jangan menebak, jangan menang.
Pada simposium kebijakan ekonomi tahunan di Jackson Hole, Ketua The Federal Reserve (FED) Powell menyampaikan pidato penting terakhirnya selama masa jabatannya, memicu Fluktuasi yang tajam di pasar keuangan.
Powell membuka dengan menyatakan, 'Berdasarkan situasi ekonomi saat ini dan risiko yang terus berubah, kami mungkin perlu menyesuaikan posisi kebijakan.' Pernyataan ini secara luas diinterpretasikan sebagai sinyal kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan September, mirip dengan posisi yang diumumkan pada pertemuan tahun lalu yang menyatakan 'waktu untuk menyesuaikan kebijakan telah tiba.'
Pasar bereaksi kuat terhadapnya: Harga emas dengan cepat naik lebih dari 30 dolar, indeks dolar turun 0,5%, dan ketiga indeks saham utama AS semuanya naik lebih dari 1%. Para trader sudah sepenuhnya memperkirakan bahwa The Federal Reserve (FED) akan menurunkan suku bunga dua kali sebelum akhir tahun.
Dalam pidato selama 23 menit, Powell juga menyebutkan beberapa poin kunci:
1. Dia pertama kali mengakui bahwa dampak tarif terhadap inflasi mungkin bersifat sementara, menyebutnya sebagai kenaikan 'sekali saja' pada tingkat harga.
2. Powell menunjukkan bahwa risiko inflasi jangka pendek cenderung naik, sementara risiko ketenagakerjaan cenderung turun, yang memberikan tantangan bagi pengambilan keputusan. Ia menekankan perlunya mencari keseimbangan antara misi ganda, mengisyaratkan bahwa The Federal Reserve (FED) mungkin tidak akan mengambil kebijakan pelonggaran yang agresif.
3. Pernyataan 'Mari kita bertindak hati-hati' tampaknya mengecualikan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin secara sekali jalan.
4. Powell menegaskan bahwa kebijakan moneter tidak memiliki jalur yang sudah ditetapkan, dan keputusan akan dibuat berdasarkan data ekonomi dan penilaian prospek.
Pidato kali ini tidak hanya menandai pidato terakhir Powell sebagai Ketua The Federal Reserve (FED) di Jackson Hole, tetapi juga memberikan petunjuk penting tentang arah kebijakan moneter Amerika Serikat di masa depan. Pasar keuangan merespon dengan kuat, menunjukkan sensitivitas tinggi investor terhadap potensi perubahan kebijakan.