Baru-baru ini, topik penurunan suku bunga Federal Reserve pada bulan September telah memicu diskusi luas. Meskipun beberapa pejabat Fed percaya bahwa penurunan suku bunga pada bulan September terlalu awal, namun berdasarkan kondisi pasar suku bunga saat ini, kemungkinan penurunan suku bunga tampaknya lebih tinggi dibandingkan mempertahankan status quo. Ini terutama disebabkan oleh penurunan signifikan di pasar tenaga kerja sebelumnya, yang memberikan dasar yang wajar untuk penurunan suku bunga. Namun, harapan optimis ini juga menghadapi beberapa faktor ketidakpastian, yang dapat menyebabkan pasar jangka pendek menunjukkan kondisi bergejolak.
Menghadapi situasi yang kompleks ini, para investor tidak dapat tidak mencari cara untuk secara akurat memprediksi arah masa depan Bitcoin. Faktanya, jumlah suplai uang global M2 mungkin menjadi kunci untuk menjawab tantangan ini. Terdapat hubungan yang erat antara M2 dan pergerakan harga Bitcoin: ketika M2 meningkat, Bitcoin sering mengalami pertumbuhan yang signifikan; sebaliknya, penurunan M2 dapat memicu penurunan harga Bitcoin. Perlu dicatat bahwa fluktuasi harga Bitcoin biasanya tertinggal satu hingga dua bulan setelah perubahan M2.
Saat ini, jumlah pasokan uang global setelah mengalami periode kenaikan selama sekitar setengah tahun, mulai menunjukkan tren stagnasi bahkan penurunan ringan. Dari sudut pandang likuiditas global, ini berarti bahwa harga Bitcoin kemungkinan akan terus berada dalam kondisi konsolidasi dalam jangka pendek. Hanya setelah kebijakan pelonggaran moneter berikutnya diterapkan, Bitcoin mungkin akan menyambut gelombang kenaikan baru.
Metode analisis yang berbasis pada jumlah pasokan mata uang global ini mengungkapkan logika mendalam di balik fluktuasi harga Bitcoin, yang jauh dari sekadar "ilmu gaib" yang dapat dijelaskan. Berbeda dengan beberapa investor ritel yang hanya menebak naik turunnya pasar berdasarkan intuisi, investor profesional lebih cenderung untuk menilai situasi pasar saat ini melalui analisis komprehensif berbagai data ekonomi, sehingga dapat membuat keputusan investasi yang lebih rasional dan akurat.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
6 Suka
Hadiah
6
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
airdrop_whisperer
· 12jam yang lalu
Pasar besar sudah di depan mata, jangan tidur terlalu nyenyak.
Lihat AsliBalas0
MEV_Whisperer
· 12jam yang lalu
Semua level besar sedang menunggu pemotongan suku bunga.
Lihat AsliBalas0
gas_guzzler
· 12jam yang lalu
dunia kripto ini sudah membuat saya bosan
Lihat AsliBalas0
SolidityStruggler
· 12jam yang lalu
Tumpuk sedikit lalu pergi, selesai setelah satu putaran.
Lihat AsliBalas0
LiquidatedAgain
· 12jam yang lalu
m2 turun juga ingin all in? Siapa yang harga likuidasinya akan mencapai titik terendah lagi?
Baru-baru ini, topik penurunan suku bunga Federal Reserve pada bulan September telah memicu diskusi luas. Meskipun beberapa pejabat Fed percaya bahwa penurunan suku bunga pada bulan September terlalu awal, namun berdasarkan kondisi pasar suku bunga saat ini, kemungkinan penurunan suku bunga tampaknya lebih tinggi dibandingkan mempertahankan status quo. Ini terutama disebabkan oleh penurunan signifikan di pasar tenaga kerja sebelumnya, yang memberikan dasar yang wajar untuk penurunan suku bunga. Namun, harapan optimis ini juga menghadapi beberapa faktor ketidakpastian, yang dapat menyebabkan pasar jangka pendek menunjukkan kondisi bergejolak.
Menghadapi situasi yang kompleks ini, para investor tidak dapat tidak mencari cara untuk secara akurat memprediksi arah masa depan Bitcoin. Faktanya, jumlah suplai uang global M2 mungkin menjadi kunci untuk menjawab tantangan ini. Terdapat hubungan yang erat antara M2 dan pergerakan harga Bitcoin: ketika M2 meningkat, Bitcoin sering mengalami pertumbuhan yang signifikan; sebaliknya, penurunan M2 dapat memicu penurunan harga Bitcoin. Perlu dicatat bahwa fluktuasi harga Bitcoin biasanya tertinggal satu hingga dua bulan setelah perubahan M2.
Saat ini, jumlah pasokan uang global setelah mengalami periode kenaikan selama sekitar setengah tahun, mulai menunjukkan tren stagnasi bahkan penurunan ringan. Dari sudut pandang likuiditas global, ini berarti bahwa harga Bitcoin kemungkinan akan terus berada dalam kondisi konsolidasi dalam jangka pendek. Hanya setelah kebijakan pelonggaran moneter berikutnya diterapkan, Bitcoin mungkin akan menyambut gelombang kenaikan baru.
Metode analisis yang berbasis pada jumlah pasokan mata uang global ini mengungkapkan logika mendalam di balik fluktuasi harga Bitcoin, yang jauh dari sekadar "ilmu gaib" yang dapat dijelaskan. Berbeda dengan beberapa investor ritel yang hanya menebak naik turunnya pasar berdasarkan intuisi, investor profesional lebih cenderung untuk menilai situasi pasar saat ini melalui analisis komprehensif berbagai data ekonomi, sehingga dapat membuat keputusan investasi yang lebih rasional dan akurat.