Para investor telah lama percaya pada sebuah hukum: ketika The Federal Reserve (FED) menurunkan suku bunga, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun pasti akan turun. Namun, baru-baru ini beberapa lembaga mengemukakan pandangan mengejutkan yang menantang pemahaman tradisional ini.
Pandangan ini berpendapat bahwa meskipun The Federal Reserve (FED) menurunkan suku bunga, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun mungkin tetap tidak berubah. Faktor kunci di balik prediksi ini adalah kondisi ekonomi saat ini. Meskipun ada beberapa tanda kelemahan dalam ekonomi AS, pasar umumnya percaya bahwa AS tidak terjebak dalam resesi.
Penelitian DataTrek menunjukkan bahwa perubahan imbal hasil obligasi AS sangat terkait dengan apakah ekonomi sedang dalam keadaan resesi. Saat ini, pasar berjangka suku bunga secara umum memperkirakan bahwa The Federal Reserve (FED) akan menurunkan suku bunga pada bulan September. Namun, jika penurunan suku bunga terjadi ketika ekonomi tidak sedang resesi, harapan pasar terhadap pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan inflasi mungkin akan sangat berbeda.
Dalam situasi ini, investor berharap stimulasi dari kebijakan pelonggaran, tetapi juga khawatir bahwa ketahanan ekonomi dapat menyebabkan suku bunga tetap tinggi. Psikologi pasar yang kompleks ini dapat menyebabkan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun tetap pada level saat ini.
Bagi para investor, ini berarti strategi perdagangan obligasi AS tradisional mungkin tidak lagi berlaku, dan perlu untuk mengevaluasi kembali strategi alokasi aset. Sementara itu, bagi mereka yang terus mendesak The Federal Reserve (FED) untuk menurunkan suku bunga, tren baru ini mungkin akan sangat melemahkan harapan keuntungan yang dihasilkan dari penurunan suku bunga.
Ke depan, keputusan pemotongan suku bunga pada bulan September akan menjadi titik balik yang penting. Jika ekonomi benar-benar mulai menunjukkan tanda-tanda resesi, maka imbal hasil obligasi AS mungkin akan turun sesuai dengan pola tradisional. Namun, jika ekonomi terus menunjukkan ketahanan, kita mungkin akan melihat imbal hasil tetap pada tingkat saat ini, membentuk pola pasar yang baru.
Tren pasar baru yang potensial ini mengingatkan kita bahwa dalam lingkungan ekonomi yang kompleks saat ini, aturan pasar tradisional mungkin tidak sepenuhnya berlaku. Para investor perlu tetap waspada dan memantau indikator ekonomi serta reaksi pasar dengan seksama untuk beradaptasi dengan dunia keuangan yang terus berubah.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Para investor telah lama percaya pada sebuah hukum: ketika The Federal Reserve (FED) menurunkan suku bunga, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun pasti akan turun. Namun, baru-baru ini beberapa lembaga mengemukakan pandangan mengejutkan yang menantang pemahaman tradisional ini.
Pandangan ini berpendapat bahwa meskipun The Federal Reserve (FED) menurunkan suku bunga, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun mungkin tetap tidak berubah. Faktor kunci di balik prediksi ini adalah kondisi ekonomi saat ini. Meskipun ada beberapa tanda kelemahan dalam ekonomi AS, pasar umumnya percaya bahwa AS tidak terjebak dalam resesi.
Penelitian DataTrek menunjukkan bahwa perubahan imbal hasil obligasi AS sangat terkait dengan apakah ekonomi sedang dalam keadaan resesi. Saat ini, pasar berjangka suku bunga secara umum memperkirakan bahwa The Federal Reserve (FED) akan menurunkan suku bunga pada bulan September. Namun, jika penurunan suku bunga terjadi ketika ekonomi tidak sedang resesi, harapan pasar terhadap pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan inflasi mungkin akan sangat berbeda.
Dalam situasi ini, investor berharap stimulasi dari kebijakan pelonggaran, tetapi juga khawatir bahwa ketahanan ekonomi dapat menyebabkan suku bunga tetap tinggi. Psikologi pasar yang kompleks ini dapat menyebabkan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun tetap pada level saat ini.
Bagi para investor, ini berarti strategi perdagangan obligasi AS tradisional mungkin tidak lagi berlaku, dan perlu untuk mengevaluasi kembali strategi alokasi aset. Sementara itu, bagi mereka yang terus mendesak The Federal Reserve (FED) untuk menurunkan suku bunga, tren baru ini mungkin akan sangat melemahkan harapan keuntungan yang dihasilkan dari penurunan suku bunga.
Ke depan, keputusan pemotongan suku bunga pada bulan September akan menjadi titik balik yang penting. Jika ekonomi benar-benar mulai menunjukkan tanda-tanda resesi, maka imbal hasil obligasi AS mungkin akan turun sesuai dengan pola tradisional. Namun, jika ekonomi terus menunjukkan ketahanan, kita mungkin akan melihat imbal hasil tetap pada tingkat saat ini, membentuk pola pasar yang baru.
Tren pasar baru yang potensial ini mengingatkan kita bahwa dalam lingkungan ekonomi yang kompleks saat ini, aturan pasar tradisional mungkin tidak sepenuhnya berlaku. Para investor perlu tetap waspada dan memantau indikator ekonomi serta reaksi pasar dengan seksama untuk beradaptasi dengan dunia keuangan yang terus berubah.