Seorang insinyur TI bernama James Howells dari Newport, Inggris, baru-baru ini menjadi sorotan di dunia Aset Kripto. Ada desas-desus yang mengatakan bahwa ia telah menyerah mencari 8000 koin Bitcoin yang hilang, tetapi kenyataannya tidak demikian.
Howells sendiri mengklarifikasi kesalahpahaman ini melalui platform media sosial. Dia menyatakan bahwa meskipun cerita yang beredar di luar sebagian benar, namun keadaan sebenarnya berbeda dari deskripsi tersebut. Pada 1 Juli tahun ini, Howells mengajukan usulan besar kepada Dewan Kota Newport—untuk membeli dan menggali tempat pembuangan sampah setempat dengan harga antara 33 juta hingga 40 juta dolar. Motivasi di balik tindakan ini adalah untuk menemukan kembali Bitcoin yang hilang.
Untuk mengumpulkan dana sebesar itu, Howells pernah merencanakan untuk meluncurkan token yang berbasis teknologi Ordinals pada bulan Oktober, yang mewakili 21% dari nilai dompet yang hilang. Namun, meskipun jumlah penawarannya cukup besar, pihak Kota Newport tetap diam terhadap tawaran tersebut, tidak memberikan balasan maupun konfirmasi penerimaan.
Menghadapi situasi ini, Howells memutuskan untuk mengubah strategi. Dia menyatakan tidak lagi mencari untuk membeli tempat pembuangan, dan juga tidak lagi melanjutkan pekerjaan penggalian atau perbaikan, sambil menghentikan dialog dengan dewan kota. Namun, ini tidak berarti bahwa dia menyerah dalam upayanya untuk menemukan Bitcoin yang hilang. Howells tetap bersikeras bahwa, berdasarkan keputusan pengadilan tinggi tahun ini, dia masih merupakan pemilik sah dari 8000 koin Bitcoin tersebut.
Howells menekankan, meskipun dewan kota mungkin memiliki hard drive yang berisi Bitcoin, konten digital di dalam hard drive tersebut—yaitu 8000 koin Bitcoin ini secara hukum masih miliknya. Dia menyatakan, siapa pun di seluruh dunia dapat memverifikasi saldo Bitcoin ini kapan saja.
Peristiwa ini memicu pemikiran mendalam tentang kepemilikan dan pengelolaan aset digital. Di era di mana Aset Kripto semakin populer, cara menyimpan dan mengelola koin digital dengan aman menjadi fokus perhatian banyak investor. Pengalaman Howells jelas memberikan peringatan kepada kita, mengingatkan kita untuk berhati-hati saat menangani kekayaan digital.
Meskipun menghadapi berbagai rintangan, Howells tidak menyerah pada harapan. Ketekunannya mencerminkan ketahanan para pemegang Aset Kripto, dan juga menyoroti pentingnya aset digital dalam masyarakat modern. Seiring perkembangan situasi, para profesional industri dan masyarakat umum akan memantau dengan cermat hasil akhir dari kasus unik ini.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
7 Suka
Hadiah
7
4
Bagikan
Komentar
0/400
ShibaOnTheRun
· 13jam yang lalu
Saya melihat ada orang yang mengalami kerugian lagi.
Seorang insinyur TI bernama James Howells dari Newport, Inggris, baru-baru ini menjadi sorotan di dunia Aset Kripto. Ada desas-desus yang mengatakan bahwa ia telah menyerah mencari 8000 koin Bitcoin yang hilang, tetapi kenyataannya tidak demikian.
Howells sendiri mengklarifikasi kesalahpahaman ini melalui platform media sosial. Dia menyatakan bahwa meskipun cerita yang beredar di luar sebagian benar, namun keadaan sebenarnya berbeda dari deskripsi tersebut. Pada 1 Juli tahun ini, Howells mengajukan usulan besar kepada Dewan Kota Newport—untuk membeli dan menggali tempat pembuangan sampah setempat dengan harga antara 33 juta hingga 40 juta dolar. Motivasi di balik tindakan ini adalah untuk menemukan kembali Bitcoin yang hilang.
Untuk mengumpulkan dana sebesar itu, Howells pernah merencanakan untuk meluncurkan token yang berbasis teknologi Ordinals pada bulan Oktober, yang mewakili 21% dari nilai dompet yang hilang. Namun, meskipun jumlah penawarannya cukup besar, pihak Kota Newport tetap diam terhadap tawaran tersebut, tidak memberikan balasan maupun konfirmasi penerimaan.
Menghadapi situasi ini, Howells memutuskan untuk mengubah strategi. Dia menyatakan tidak lagi mencari untuk membeli tempat pembuangan, dan juga tidak lagi melanjutkan pekerjaan penggalian atau perbaikan, sambil menghentikan dialog dengan dewan kota. Namun, ini tidak berarti bahwa dia menyerah dalam upayanya untuk menemukan Bitcoin yang hilang. Howells tetap bersikeras bahwa, berdasarkan keputusan pengadilan tinggi tahun ini, dia masih merupakan pemilik sah dari 8000 koin Bitcoin tersebut.
Howells menekankan, meskipun dewan kota mungkin memiliki hard drive yang berisi Bitcoin, konten digital di dalam hard drive tersebut—yaitu 8000 koin Bitcoin ini secara hukum masih miliknya. Dia menyatakan, siapa pun di seluruh dunia dapat memverifikasi saldo Bitcoin ini kapan saja.
Peristiwa ini memicu pemikiran mendalam tentang kepemilikan dan pengelolaan aset digital. Di era di mana Aset Kripto semakin populer, cara menyimpan dan mengelola koin digital dengan aman menjadi fokus perhatian banyak investor. Pengalaman Howells jelas memberikan peringatan kepada kita, mengingatkan kita untuk berhati-hati saat menangani kekayaan digital.
Meskipun menghadapi berbagai rintangan, Howells tidak menyerah pada harapan. Ketekunannya mencerminkan ketahanan para pemegang Aset Kripto, dan juga menyoroti pentingnya aset digital dalam masyarakat modern. Seiring perkembangan situasi, para profesional industri dan masyarakat umum akan memantau dengan cermat hasil akhir dari kasus unik ini.