Krisis Likuiditas Pasar Aset Kripto: Siklus Sejarah dan Pelajaran
Baru-baru ini, pasar Aset Kripto mengalami krisis likuiditas yang parah, menyebabkan harga aset anjlok secara signifikan dan mempercepat proses deleveraging. Krisis ini mengingatkan kita pada beberapa krisis keuangan serupa dalam sejarah, seperti keruntuhan Long-Term Capital Management (LTCM) pada tahun 1998. Meskipun teknologi terus berkembang, tetapi sifat manusia yang serakah dan takut tampaknya tidak pernah berubah, siklus pasar tetap berulang.
Krisis kali ini dapat dibagi menjadi tiga tahap:
Awal April hingga awal Mei: Lingkungan ekonomi makro memburuk, ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve meningkat, pasar mulai turun.
Awal Mei hingga pertengahan Mei: LUNA/UST sistem runtuh, memicu penjualan panik.
Awal hingga pertengahan Juni: berbagai lembaga keuangan terpusat (CEFI) mengalami masalah secara berturut-turut, seperti Celsius, Three Arrows Capital, dll, yang semakin memperburuk penurunan pasar.
Krisis ini sekali lagi membuktikan bahwa akumulasi leverage yang berlebihan dan gelembung spekulatif pada akhirnya akan menyebabkan penyesuaian pasar yang tajam. Baik sistem keuangan terpusat maupun terdesentralisasi tidak dapat sepenuhnya mengekang sifat rakus manusia. Kemajuan teknologi mungkin akan meningkatkan ekspektasi ekonomi, tetapi tidak dapat mengubah sifat siklus pasar.
Bagi para investor, seharusnya menjaga sikap hormat terhadap pasar dan memeriksa psikologi spekulatif mereka sendiri. Bagi para pelaku industri, mereka perlu menyadari bahwa inovasi teknologi tidak sama dengan penciptaan nilai, model bisnis yang sehat dan berkelanjutan serta manajemen risiko adalah hal yang fundamental. Hanya dengan pasar yang menjadi lebih matang dan rasional, siklus leverage yang berlebihan dapat ditekan dan pengembangan jangka panjang yang stabil dapat tercapai.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Aset Kripto Likuiditas Krisis: Siklus Sejarah dan Pelajaran Pasar
Krisis Likuiditas Pasar Aset Kripto: Siklus Sejarah dan Pelajaran
Baru-baru ini, pasar Aset Kripto mengalami krisis likuiditas yang parah, menyebabkan harga aset anjlok secara signifikan dan mempercepat proses deleveraging. Krisis ini mengingatkan kita pada beberapa krisis keuangan serupa dalam sejarah, seperti keruntuhan Long-Term Capital Management (LTCM) pada tahun 1998. Meskipun teknologi terus berkembang, tetapi sifat manusia yang serakah dan takut tampaknya tidak pernah berubah, siklus pasar tetap berulang.
Krisis kali ini dapat dibagi menjadi tiga tahap:
Awal April hingga awal Mei: Lingkungan ekonomi makro memburuk, ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve meningkat, pasar mulai turun.
Awal Mei hingga pertengahan Mei: LUNA/UST sistem runtuh, memicu penjualan panik.
Awal hingga pertengahan Juni: berbagai lembaga keuangan terpusat (CEFI) mengalami masalah secara berturut-turut, seperti Celsius, Three Arrows Capital, dll, yang semakin memperburuk penurunan pasar.
Krisis ini sekali lagi membuktikan bahwa akumulasi leverage yang berlebihan dan gelembung spekulatif pada akhirnya akan menyebabkan penyesuaian pasar yang tajam. Baik sistem keuangan terpusat maupun terdesentralisasi tidak dapat sepenuhnya mengekang sifat rakus manusia. Kemajuan teknologi mungkin akan meningkatkan ekspektasi ekonomi, tetapi tidak dapat mengubah sifat siklus pasar.
Bagi para investor, seharusnya menjaga sikap hormat terhadap pasar dan memeriksa psikologi spekulatif mereka sendiri. Bagi para pelaku industri, mereka perlu menyadari bahwa inovasi teknologi tidak sama dengan penciptaan nilai, model bisnis yang sehat dan berkelanjutan serta manajemen risiko adalah hal yang fundamental. Hanya dengan pasar yang menjadi lebih matang dan rasional, siklus leverage yang berlebihan dapat ditekan dan pengembangan jangka panjang yang stabil dapat tercapai.